Senin, 04 September 2017

STRUKTUR PASAR

              STRUKTUR PASAR


7.1   Struktur Pasar
Secara teoritis ada dua kondisi ekstrim posisi perusahaan dalam pasar. Pertama perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna, dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan  setiap  perusahaan  sangat  kecil  untuk  mempengaruhi  harga  pasar. Kedua adalah perusahaan hanya satu-satunya produsen (monopoli). Dalam posisi ini perusahaan mampu mempengaruhi harga dan jumlah output dalam pasar. Namun kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi. Yang pada umumnya adalah dua kondisi peralihan antara ekstrim pasar persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing-masing mempunyai daya monopoli terbatas (monopolistik). Kondisi kedua adalah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli (oligopoli).


7.2   Pasar Persaingan Sempurna
Sebuah industri dikatakan bersaing sempurna jika mempunyai karakteristik:
1) Small Relatively Output -- Industri tersebut terdiri dari banyak sekali penjual independen dari sebuah komoditi, yang masing-masingnya terlalu kecil untuk mempengaruhi harga komoditas tersebut.
2) Homogeneous produc t-- Semua perusahaan didalam industri tersebut menjual produk yang homogeny (identik)
3)   Perfect Knowledge dan Free entry and exit -- Terdapat mobilitas sempurna sumber- sumber daya, sehingga berbagai perusahaan dapat masuk atau keluar industri ini dalam jangka panjang tanpa mengalami kesulitan berarti.
4)    Price Taker -- Akibatnya perusahaan kompetitif sempurna merupakan “penerima harga” dan dapat menjual komoditas tersebut dalam jumlah berapapun pada harga pasar yang ada.

Permintaan dan Penerimaan dalam Pasar Persaingan Sempurna
    Tingkat harga ditentukan oleh permintan dan penawaran
     Perusahaan secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga jual
    Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,berapapun yang dijual
    perusahaan harga relatif tidak berubah
     Karena harga telah ditetapkan maka average revenue AR dan Marginal Revenue MR adalah sama 
    dengan harga P

Kurva Permintaan Industri dan Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna





Kurva Penerimaan: TR, AR, MR dalam pasar persaingan sempurna




     










7.3 Pasar MonopoliFaktor-faktor penyebab tebentuknya Monopoli
a.        Hambatan Teknis
-          Special knowledge
-          Tingginya tingkat efisiensi (rendahnya MC dan AC)
-          Memiliki kemampuan kontrol sumber daya faktor produksi
b.       Hambatan Legalitas
-          Undang-undang dan Hak Khusus
-          Hak Paten atau Hak Cipta

 

Kurva Demand dan Keseimbangan Monopoli



Monopoli Alamiah



Diskriminasi Harga



Kebijakan diskriminasi harga adalah menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda dengan tujuan menambah laba melalui eksploitasi surplus konsumen.

Syarat diskriminasi harga :

        Perusahaan memiliki daya monopoli
        Pasar dapat dibagi menjadi 2 kelompok atau lebih yang elastisitas permintaannya berbeda
        Pembagian pasar harus efektif
        MR di tiap pasar adalah sama agar menghasilkan laba maksimum



Keseimbangan Perusahaan dalam Kebijakan Diskriminasi Harga.

1.     Tanpa melakukan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai pada saat output = Qt dan harga = Pt. maka Laba maksimum = seluas bidang APtBC.
2.     Dengan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai bila setiap pasar, MR-nya sama dengan MC MRa = MRb = MC.
a.  Keseimbangan di pasar A output = Qa; harga jual = Pa; Laba Maksimum = seluas bidang EPaFG
b.   Keseimbangan di pasar B output = Qb; harga jual = Pb; Laba Maksimum = seluas bidang HPbIJ
3.     Dengan diskriminasi harga, output total yang terjual (Qt) sama dengan Qa+Qb;
a.     [Laba maksimum-a + Laba maksimum-b] > Laba Maksimum-t ;
b.     surplus konsumen kelompok b tinggal sebesar luas KPbI;
c.    Seluas PbLMI merupakan surplus konsumen (yang permintaannnya elastis) yang dieksploitasi menjadi laba perusahaan;
d.     luas segitiga IMN merupakan kesejahteraan konsumen yang hilang.
4.     Kurva permintaan di Pasar kelompok a lebih elastis Pa < Pb

Hilang atau Berkurangnya Tingkat Kesejahteraan Konsumen (dead weight loss).




Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional.



Aspek Positif Monopoli
§  Efisiensi dan pertumbuhan ekonomi: karena laba maksimal.
§  Efisiensi Pengadaan Barang Publik: karena skala usaha yang besar.
§  Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: dalam diskriminasi harga memungkinkan masyarakat dapat menjangkau harga sesuai kemampuan.

7.4   Pasar Persaingan Monopolistis
-     Adalah struktur pasar di mana terdapat cukup banyak perusahaan yang menjual produk- produk yang mirip satu sama lain, namun tidak identik.
-     Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli.
-            Model ini dikembangkan oleh Joan Robinson (ekonom Inggris) dan Edward Chamberlain (ekonom USA).
-    Struktur pasar hampir sama dengan persaingan sempurna, namun produk yang dihasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi
-                Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga.
-                Output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi

Karakteristik pasar persaingan monopolistik

a.    Produk terdiferensiasi
b.    Jumlah perusahaan banyak dalam industri
c.    Bebas masuk dan keluar pasar

a.    Produk yang terdiferensiasi
      Produk dapat dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya.
   Barang-barang tersebut dapat diperbedakan oleh kualitas barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh kemasan, merek,dan pelayanannya.
    Konsumen dapat membedakan produk tertentu kesukaannya dari produk perusahaan lainnya. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki daya monopoli, walau terbatas.
      Diantara produk-produk dapat salingmenjadi subtitusi.
       Persaingan monopolistik berada diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli.



b.    Jumlah perusahaan banyak dalam industri
        Contohnya dapat dilihat dengan begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu.
    Keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus  memperhitungkan reaksi perusahaan lain dalam industri, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
c.    Bebas masuk dan keluar pasar
        Laba super normal akan mengundang perusahaan baru untuk memasuki industri.
     Bagi perusahaan eksisting bila tidak mampu bersaing maka lebih baik keluar agar kerugian tidak menjadi lebih besar.

Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek

       Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang.
   Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal, dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.
      Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR=MC. Karena memiliki daya monopoli, walau terbatas.
   P > MC ; tetapi kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva  permintaan yang dihadapi sangat landai.

Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang

  Dibandingkan pasar monopoli, persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss)
      Dibanding pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik masih kurang efisien.
Penyebabnya:
a.    Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P>MC)
b.  Dalam  jangka  panjang  mengalami   kelebihan  kapasitas (Excess  capacity), dapat dijelaskan dengan kurva berikut ini:




     Pada saat keseimbangan jangka panjang (titik A), perusahaan tidak berproduksi pada tingkat paling efisien, sebab titik A bukan titik terendah pada AC.
      Pada saat AC terendah output harus ditambah menjadi Qb.
      Jika output melebihi Qa, menurunkan laba (bahkan rugi karena MC>MR)

Pengaturan pasar persaingan monopolistik

Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak perlu pengaturan, karena:
1)   Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang relatifkecil.
2)   Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil.
3)   Ketidak efisienan yang dihasilkan perusahaan diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragamnya produk, peningkatan kualitas, dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.



7.5   Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat beberapa atau sedikit perusahaan saja yang menjual produk-produk yang identik atau yang mirip satu sama lain. Struktur pasar atau industri oligopoli adalah pasar (industri) yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan (produsen) di mana:
        Setiap perusahaan memiliki kekuatan cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar.
        Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri.
        Kondisi pasar oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli.

Karakteristik Pasar Oligopoli

        Hanya sedikit perusahaan dalam industri.
        Produknya homogen atau terdiferensiasi.
        Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
        Kompetisi non harga.

a.    Hanya sedikit perusahaan dalam industri.
      Biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh.
  Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi, yaitu berapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan yang dominan.
    Pasar suatu industri dikatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 (four firms concentration ratio) melebihi 40%.
    Jika CR8 = 80%, berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
b.    Produknya homogen atau terdiferensiasi.
     Bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga dan non harga.
  Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi: industri mobil, rokok, film kamera.
     Oligopoli yang menghasilkan produk homogen: industri baja, pipa paralon, seng, dan kertas.
  Semakin besar tingkat diferensiasinya, perusahaan makin tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan lainnya
c.    Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
     Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi 
    perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang diluar industri (potential 
    firms).
d.    Kompetisi non harga.
    Bentuk kompetisi pelayanan purna jual serta iklan (informasi, citra yang baik, merek,
    mempengaruhi perilaku konsumen)

Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
a.    Efisiensi skala besar.
 Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam  proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output yang diproduksi dalam skala sangat besar. (industri mobil, semen, kertas, pupuk, peralatan mesin).
b.    Kompleksitas Manajemen.
    Karena kompetisinya harga dan non harga, Kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks.

Duopoli (Oligopoli yang hanya ada dua perusahaan)

Duopoli adalah keadaan khusus di mana dalam pasar oligopoly hanya ada dua perusahaan. Model ini dikembangkan untuk melihat lebih tajam interaksi antar perusahaan dalam pasar oligopoly.
a.    Model Cournot
    •      Model ini dikembangkan oleh Augustin Cournot (1938)
    •      Masing-masing duopolis mempunyai daya monopoli yang sama
    •      Keputusan jumlah output yang diproduksi berdasarkan asumsi bahwa output duopolis yang 
        satu (saingannya) sudah diputuskan dan tidak akan berubah.





Misal   permintaan pasar :              Q = 30 - P atau P = 30 - Q; di mana Q = Qa + Qb
Maka:                              TRa = P x Qa = (30-Q) x Qa
={(30 - (qa  +Qb)} x Qa
= 30Qa - Qa2 – QaQb

Laba maks tercapai bila   MR = 0      
     MR = 30 - 2Qa Qb = 0
      Qa  = 15 0,5Qb
Dengan cara sama:            Qb =15 0,5Qa

b.   Model Kepemimpinan Stackelberg
    •   Pada model cournot mengasumsikan bahwa keputusan dua perusahaan dilakukan secara bersamaan 
       sedang pada model ini ada perusahaan yang mengambil inisiatif terlebih dahulu, kemudian                  perusahaan kedua mengikutinya.
   •    Dari contoh sebelumnya P=30-Q dimana kurva reaksi perusahaan B: Qb=15 -0.5Qa. Maka untuk 
       mencapai laba maksimum, fungsi penerimaan perusahaan A memperhitungkan reaksi perusahaan B.

       TRa ={(30 - (qa + Qb)} x Qa
= 30Qa - Q2a – QaQb
= 30Qa - Q2a -15Qa + 0.5Q2a
= 15Qa + 0.5Q2a

  MRa = dTRa/dQa = 15-Qa
Laba maksimum bila MR=0
Perusahaan A memproduksi 15 unit, sedangkan perusahaan B memproduksi 7,5 unit. Jadi perusahaan yang mengambil inisiatif penentuan harga memperoleh laba lebih besar dari pada follower.

c.    Teori permainan (Game theory)
Duopolis tidak selalu mengambil keputusan kompetitif, tetapi juga kerjasama (cooperatif) Model dilema tahanan (Prisoners’ Dilemma Model)
   Model ini menjelaskan bagaimana sikap seseorang mengambil keputusan  dalam keadaan tidak
   dapat berkomunikasi dengan teman atau lawannya.
  Model dilema tahanan dapat diadaptasi untuk menganalisis keputusan masing-masing duopolis
   dalam menentukan harga jual.
Contoh dilema tahanan:
      dalam permainan dua penjahat yang tengah dicurigai telah melakukan kejahatan.
  hukuman yang diterima masing-masing ditentukan oleh keputusan masing-masing untuk mengaku atau tetap tutup mulut.















Contoh lain dilema tahanan
   Perlombaan senjata Amerika Serikat vs Rusia  terancam, terancam dan lemah, aman dan kuat, aman.
     Permainan iklan atau tidak beriklan 2 produk rokok  laba cukup kecil, laba kecil- besar, laba besar-kecil, laba cukup besar