Senin, 04 September 2017

PENGERTIAN DAN FUNGSI EKONOMI

             PENGERTIAN DAN FUNGSI EKONOMI


1.1   Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku individu dan organisasi yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Tujuan ilmu ekonomi adalah untuk meramalkan berbagai peristiwa ekonomi dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah atau mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflasi, atau pemborosan dalam perekonomian.
Ilmu ekonomi terbagi menjadi ilmu makroekonomi dan ilmu mikroekonomi. Ilmu makroekonomi mempelajari output agregat, kesempatan kerja, dan tingkat harga umum. Makroekonomi merupakan studi tentang perekonomian secara keseluruhan (aggregate) meliputi pendapatan nasional, investasi nasional, produksi nasional, dan sebagainya yang bersifat makro. Ilmu mikroekonomi mempelajari perilaku ekonomi para pengambil keputusan individual seperti konsumen, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Ilmu mikroekonomi merupakan teori yang mempelajari bagaimana sebuah rumah tangga atau perusahaan secara individu membuat berbagai keputusan ekonomi; merupakan pemecahan dari variabel-variabel ekonomi makro, merupakan teori harga, yang mempelajari sumberdaya yang terbatas jumlahnya sehingga diperlukan adanya suatu alternative.

Masalah Ekonomi:

-     Apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya?
-     Bagaimana memproduksinya?
-     Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?

Barang dan Jasa

-     Barang ekonomi dan barang bebas
-     Barang akhir
-  Barang antara (barang yang belum dapat langsung digunakan konsumen  perlu diolah lebih lanjut)
-     Barang Modal (barang yang dibuat untuk menghasilkan barang lain)

Mengapa belajar Ilmu Ekonomi

-     Membantu cara berfikir dalam pengambilan keputusan.
-     Membantu memahami masyarakat
-     Membantu memahami masalah-masalah internasional.
-     Bermanfaat dalam membangaun masyarakat.

1.2   Prinsip Ekonomi

Prinsip-prinsip Ekonomi:

        Bagaimana kita membuat keputusan
        Bagaimana orang-orang berinteraksi
*    Bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja


Sepuluh Prinsip Ekonomi:
-        Bagaimana kita membuat keputusan
1)        Kita selalu menghadapi “trade off”.
2)        Biaya ialah apa yang anda korbankan untuk   memperoleh sesuatu.
3)        Orang rasional berfikir pada suatu margin.
4)        Kita bereaksi terhadap insentif.

-        Bagaimana orang-orang berinteraksi

5)        Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak.
6)        Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi.
7)        Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil-hasil mekanisme pasar.

-        Bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja

8)    Standar hidup di suatu negara tergantung pada kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
9)        Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
10)    Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

1.3     Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

     Ilmu Ekonomi sebagai Ilmu Sosial yang berhubungan erat dengan tingkah laku manusia. (Interaksi antara pedagang/pengusaha, konsumen, investors, pemerintah).

        Ilmu Ekonomi telah dipelajari sejak 350 S.M  zaman Aristoteles.
        Pendapat-pendapat ilmu ekonomi dikemukakan sarjana terdahulu seperti :
      Prancois Quesnay 1765, dalam bukunya ”tabluau economique”
    Colbert 1774, yang terkenal merkantilismenya yang menganggap perdagangan adalah unsur pokok perekonomian masyarakat.
      Adam Smith 1776, yang terkenal dgn bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the wealth of nation”.
      J.M. Keynes 1936, bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money”
        Bidang ekonomi terbentuk sebagai satu bidang Ilmu Pengetahuan setelah 1776 (Adam Smith)
        Pandangan Adam Smith: kesejahteraan dapat dicapai tanpa campur tangan pemerintah (Market mechanism, Invisible hand). Pandangan ini dikenal dengan Kelompok  klasik yang menjadi dasar microeconomics
 Pendapat J.M. Keynes: dalam kegiatan perekonomian perlu campur tangan pemerintah. Pemikirannya menjadi dasar macroeconomics

Perbandingan Dasar Pemikiran Menurut Klasik dan Keynes
Klasik
Keynes
1.   Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
2. Kalaupun ada campur tangan pemerintah, maka kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada:
    pertahanan dan keamanan
    hukum dan peradilan
    penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta
1.   Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
2.  Campur tangan pemerintah bertujuan untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu:
    pengangguran
    pertumbuhan ekonomi
    inflasi

1.4     Macam Kegiatan Ekonomi
a.    Kegiatan Produksi
b.    Kegiatan Distribusi
c.  Kegiatan Konsumsi



1.5     Model Ekonomi

1.    Diagram Aliran Sirkuler
2.    Batas Kemungkinan Produksi


Apa itu faktor produksi?
v Labour (tenaga kerja)- bukan sekedar jumlah orang, juga termasuk waktu manusia yang digunakan untuk bekerja, atau untuk proses produksi, dengan segala keragaman keahlian mereka.
v Land (lahan)- bukan hanya sekedar sebidang tanah, mencakup juga hal-hal yang terkandung di dalamnya dan di atasnya yang menyebabkan manusia dapat memproduksi sesuatu dengan menggunakan semua yang ada di alam (termasuk biji logam,minyak mentah,kesuburan tanah, dan bahan baku lainnya)
v Capital (modal)- sebagai sarana produksi (bangunan, mesin,kendaraan angkutan, peralatan pertukangan, dan lain-lainnya)

Timbul pertanyaan:
§  Apa dan berapa jumlah output produksi?
§  Bagaimana cara memproduksinya? - yaitu teknik apa yang digunakan untuk mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi menjadi keluaran tertentu
§  Untuk siapa keluaran tersebut dibuat dan bagaiman cara mendistribusikannya?

Konsep Production Possibility Frontier (Model Batas Kemungkinan Produksi)
        Produksi tergantung pada faktor produksi (sumber daya yang ada) dan teknologi.
        Produsen harus memutuskan seberapa banyak sumberdaya mereka yang terbatas untuk menghasilkan produksinya (misalnya dibatasi 2 jenis output produksi - contoh: bisa memproduksi kain dan mobil.

Alternatif Kemungkinan Produksi
Kemungkinan
Kain(ratus ribu meter)
Mobil (ribu unit)
A
0
15
B
1
14
C
2
12
D
3
9
E
4
5
F
5
0


Contoh:  batas kemungkinan produksi komputer dan mobil



1.6     Pengertian-Pengertian Dasar dalam Ilmu Ekonomi
a.    Analisis Ekonomi
§  Analisis normatif: menganalisis ekonomi kemakmuran (welfare economics) berdasarkan kerangka analisis yang melihat suatu permasalahan berdasarkan apa yang seharusnya terjadi. (misal pengangguran harus rendah, distribusi pendapatan harus merata, seharusnya tidak ada rakyat miskin, dsb)
§  Analisa positif: melihat permasalahan pada apa yang sesungguhnya terjadi dalam perekonomian. (misal tingkat pengangguran di Indonesia tahun 2007 adalah 40 juta jiwa)
b.    Barang Ekonomi dan Barang Bebas
§  Barang ekonomi yaitu barang yang untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan (harga).
§  Barang bebas utk mendapatkannya tidak memerlukanpengorbanan.
c.    Analisis Ekuilibrium Parsial dan Analisis Ekuilibrium Umum
§  Analisis ekuilibrium parsial membahas pasar secara individu dalam pembentukan harga dan jumlah barang dan jasa (mikro ekonomi)
§  Analisis ekuilibrium umum membahas perilaku pasar secara umum dan saling berhubungan dalam satu sistem perekonomian (makro ekonomi)

1.7   Jenis Organisasi Sistem Ekonomi
a.    Perekonomian Tradisional
§  Barang yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (produsen sekaligus konsumen).
§  Rendahnya produktivitas (teknologi sederhana).
§  Kegiatan ekonomi diatur berdasar kebiasaan dan adat istiadat.
b.    Perekonomian Pasar
§  Ada pemisahan yang jelas antara produsen dan kosumen.
§  Pasar merupakan faktor utama yang menentukan jenis dan kapasitas kegiatan di masyarakat.
§  Identik dengan perekonomian kapitalis (free fight liberalism).
c.    Perekonomian Perencanaan Terpusat
§  Kebalikan dari perekonomian pasar, pemerintah sangat dominan dalam menentukan jenis dan jumlah barang yang dihasilkan.
§  Pemerintah dapat mendistribusikan sumber-sumber ekonomi kepada seluruh masyarakat secara lebih merata (secara teoritis).
d.    Perekonomian Campuran
§  Pemerintah campur tangan dalamkegiatan ekonomi, serta perseorangan diberi kebebasan untuk untuk melakukan kegiatan ekonomi dan menguasai faktor produksi sesuai mekanisme pasar.

1.8   Ukuran Ekonomi Makro
Keberhasilan suatu negara mengelola ekonominya secara makro diukur oleh tiga parameter:
1   Output Nasional : PDB (nominal vs riil, nilai vs pertumbuhan, pertumbuhan vs pemerataan, aktual vs potensial).
2      Tingkat pengangguran : pengangguran menyebabkan tidak tercapainya output maksimum.
3      Stabilitas Harga  : laju inflasi, indeks harga konsumen

 

1.9       Komponen Ekonomi Makro


1.10   Ketergantungan dan Keuntungan Perdagangan
§  Pengertian Keunggulan absolut
§  Biaya Oportunitas dan Keunggulan Komparatif
§  Keunggulan Komparatif dan Perdagangan.

Contoh 1.1:  Kasus peternak dan petani  (sumber: buku referensi)
Bayangkanlah bahwa di suatu daerah hanya ada dua barang dalam perekonomian ini yakni daging dan kentang. Serta hanya ada dua orang saja yaitu seorang peternak dan seorang petani. Kedua orang tersebut mengkonsumsi daging dan kentang.
1.  Jika masing-masing membagi tugas secara jelas – peternak hanya memproduksi daging; petani hanya memproduksi kentang. Bila tanpa perdagangan masing-masing harus puas dengan mengkonsumsi hasil produksi masing-masing. Dengan perdagangan  (pertukaran) masing-masing dapat mengkonsumsi baik kentang maupun daging.
2.  Masalahnya menjadi rumit jika kedua-duanya sama-sama mampu memproduksi kedua jenis barang yang sama. Si petani mampu memproduksi kentang dengan biaya yang sangat rendah, karena memang itu keahliannya. Namun ia tidak terlalu pintar beternak sehingga biaya produksi dagingnya sangat mahal. Demikian pula, si peternak dapat memproduksi daging dengan biaya rendah, namun ia harus menanggung biaya tinggi untuk memproduksi kentang. Dalam kasus ini, keduanya akan segera menyadari bahwa dengan perdagangan keduanya akan sama-sama memetik keuntungan.
3.  Masalahnya akan tambah rumit jika ternyata ada salah satu pihak yang mampu memproduksi setiap jenis barang baik itu daging maupun kentang secara lebih baik daripada pihak lain. Kebetulan saja si peternak memiliki tanah yang lebih subur dan banyak rumputnya, sehingga ia bisa menghasilkan kentang dan daging lebih banyak dan murah daripada si petani yang tanahnya tandus. Dalam situasi seperti ini, bukankah si peternak akan lebih sejahtera jika ia hidup terpisah dari si petani? Masih adakah alasan yang membuat si peternak perlu berdagang dengan si petani?

Analisis:

Kemungkinan-kemungkinan Produksi. Andaikan petani dan peternak  masing-masing memiliki waktu kerja 40 jam per minggu. Keduanya bisa memanfaatkan waktu yang tersedia hanya untuk memproduksi kentang saja, memproduksi daging saja, atau memproduksi kentang dan daging sekaligus.


Waktu yang diperlukan untuk memproduksi 1 kg
Jumlah (kg) yang diproduksi dalam 40 jam
daging
kentang
daging
kentang
Petani
20 jam
10 jam
2 kg
4 kg
Peternak
1 jam
8 jam
40 kg
5 kg



Meskipun kedua kurva batas-batas kemungkinan produksi itu bermanfaat karena dapat menggambarkan tradeoff yang dihadapi petani dan peternak, namun kurva-kurva itu tidak dapat menunjukkan pilihan yang sesungguhnya diambil oleh si petani maupun si peternak. Untuk mengetahui pilihan keduanya kita perlu mengetahui selera atau preferensi maing- masing.
Andaikan saja mereka memilih berkonsumsi pada titik A (petani) dan titik B (peternak). Artinya, si petani memproduksi dan mengkonsumsi 2 kg kentang dan 1 kg daging per minggu, sedangkan si peternak 2,5 kg kentang dan 20 kg daging.
Setelah sekian tahun lamanya berproduksi dan berkonsumsi di titik B, suatu ketika si peternak mendapat sebuah ide dan ia segera menghubungi si petani:
Peternak: ”Hai petani teman baikku, aku punya ide bagus untuk kita berdua. Aku tahu cara untuk meningkatkan kesejahteraan kita. Kukira kau berhenti saja memproduksi daging sama sekali, dan curahkan seluruh waktumu untuk memproduksi kentang. Menurut perhitunganku, jika kau bekerja penuh 40 jam seminggu,kau dapat menghasilkan 4 kg kentang. Jika kau mau memberikan 1 kg kentang itu untukku, sebagai imbalannya akan kuberi kau 3 kg daging. Jadi, kau dapat menikmati 3 kg kentang dan 3 kg daging setiap minggunya, dan itu lebih baik daripada 2 kg kentang dan 1 kg daging seperti yang kau produksi selama ini. Jika kau mau melaksanakan rencanaku, maka kau bisa mengkonsumsi daging maupun kentang lebih banyak.



Petani: (masih kelihatan agak sangsi) “Gagasanmu itu memang nampak menguntungkan bagiku. Tetapi aku tidak mengerti, mengapa kau mau repot-repot menawarkannya kepadaku. Apa untungnya buatmu?”
Peternak: “Oh aku juga akan untung, jika aku menggunakan 24 jam kerja untuk mengurus ternak dan 16 jam sisanya untuk menanam kentang, maka aku akan memperoleh 24 kg daging dan 2 kg kentang. Setelah 3 kg daging kuberikan padamu dan aku mendapatkan 1 kg kentang darimu, maka aku memiliki 21 kg daging dan 3 kg kentang. Jadi akupun akan memiliki lebih banyak daging dan kentang daripada sebelumnya”. ( si peternak menunjuk gambar grafik)
Petani: ”Bagaimana, ya... Sepertinya pengaturan ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan”.
Peternak: ”Sebetulnya ini tidaklah serumit kesan pertamanya. Ini, aku sudah merangkum usulanku kepadamu dalam bentuk sebuah tabel” (peternak menunjukkan salinan tabel).


Hasil Tanpa Perdagangan
Hasil dari Perdagangan
Keuntungan Perdagangan
Yang diproduksi & dikonsumsi
Yang diproduksi
Yang diperdagangkan
Yang dikonsumsi
Peningkatan konsumsi









Petani
1 kg daging

Titik A
0 kg daging
1 kg kentang
3 kg daging

Titik A*
2 kg daging

Titik A*-A

2 kg kentang
4 kg kentang
ditukar 3 kg daging
3 kg kentang
1 kg kentang









Peternak
20 kg daging

Titik B
24 kg daging
3 kg daging
21 kg daging

Titik B*
1 kg daging

Titik B*-B

2,5 kg kentang
2 kg kentang
ditukar 1 kg kentang
3 kg kentang
1/2 kg kentang

Petani: (setelah sama-sama menyimak angka-angka dalam tabel tersebut) ”Perhitungan ini kelihatannya sudah benar. Tetapi aku agak bingung, bagaimana pengaturan ini bisa meningkatkan kesejahteraan kita berdua”?

Peternak: ”Kita berdua bisa sama-sama untung karena perdaganagn memungkinkan kita melakukan spesialisasi atas apa yang paling baik dapat kita kerjakan. Kau dapat mencurahkan waktu lebih banyak untuk menanam kentang dan mengurangi waktu untuk beternak, sedangkan aku dapat menambah waktu untuk mengurus ternak dan mengurangi waktu mengurusi kentang. Berkat spesialisasi dan perdagangan ini, masing-masing dari kita akan dapat menikmati daging dan kentang lebih banyak tanpa harus menambah jam kerja”.

Dari ilustrasi kasus peternak dan petani tersebut dapat diambil suatu pemahaman tentang keunggulan absolut, biaya oportunitas atau keunggulan komparatif.

Keunggulan absolut

§  Peternak dapat menghasilkan 1 kg kentang dalam waktu hanya 8 jam, sedangkan si petani memerlukan waktu 10 jam.
§  Peternak mampu menghasilakn 1 kg daging dalam waktu 1 jam, sedangkan si petani perlu waktu 20 jam.
§  Si peternak memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi baik itu kentang maupun daging.

Biaya Oportunitas dan Keunggulan Komparatif

·   Biaya oportunitas adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan dalam rangka memperoleh sesuatu.
·      Berapa biaya oportunitas memproduksi kentang maupun daging bagi masing-masing si petani dan si peternak.
·   Bagi Peternak: produksi 1 kg kentang perlu waktu 8 jam, bila 8 jam dipakai produksi daging menghasilakn 8 kg. artinya biaya oportunitas memproduksi 1 kg kentang adalah 8 kg daging.
·      Bagi Petani: produksi 1 kg kentang perlu waktu 10 jam, bila 10 jam dipakai memproduksi daging menghasilkan ½ kg. artinya biaya oportunitas memproduksi 1 kg kentang adalah ½ kg daging.

·      Demikian juga untuk produksi daging bagi peternak biaya oprtunitas produksi 1 kg daging adalah 1/8 kg kentang; bagi petani biaya oportunitas produksi 1 kg daging adalah 2 kg kentang.


Para ekonom menggunakan istilah keunggulan komparatif untuk menyebut biaya oportunitas bagi kedua produsen tersebut. Produsen yang mempunyai biaya oportunitasnya paling kecil dalam menghasilkan suatu barang, (yakni yang lebih sedikit mengorbankan barang lain, untuk memproduksi barang yang dimaksud) dikatakan sebagai produsen yang memiliki keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut.



1 kg daging
1 kg kentang
Petani
2 kg kentang
½ kg daging
Peternak
1/8 kg kentang
8 kg daging


Tidak ada komentar:

Posting Komentar