PERANAN
PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
2.1 Pendahuluan
Terdapat tiga pertanyaan penting
dalam perekonomian:
1.
Keluaran apa dan
jumlah
berapa
yang perlu diproduksi?
2. Bagaimana cara
memproduksinya, yaitu teknik apa utk mengkombinasikan berbagai faktor produksi
menjadi keluaran tertentu?
3.
Untuk siapa keluaran
tsb dibuat dan bagaimana cara mendistribusikannya?
Pertanyaan pertama berkaitan dengan masalah Permintaan yaitu permintaan masyarakat Pertanyaan kedua berkaitan dengan Penawaran yaitu sektor produksi
Sistem Pasar yang mengandalkan konsep permintaan dan penawaran untuk menyelesaikan 3 masalah ekonomi digambarkan sebagai berikut:
2.2 Pasar dan Peran Pemerintah
Pasar
§ Pengertian
umum: Merupakan tempat para pembeli dan penjual berinteraksi menentukan harga
dan mengadakan pertukaran barang dan jasa.
§ Pengertian
modern: Adalah sebuah mekanisme yang melaluinya para pembeli dan para penjual
berinteraksi untuk menentukan harga dan melakukan pertukaran barang dan jasa.
Harga
§ Harga
mengkoordinasikan keputusan-keputusan para produsen dan konsumen dalam sebuah pasar.
§ Harga-harga
yang lebih tinggi cenderung mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi.
§ Harga-harga
yang lebih rendah mendorong konsumsi dan menghambat produksi.
§ Harga
adalah penyeimbang dari mekanisme pasar.
2.3 Jenis Sistem Ekonomi
§ Sistem
Ekonomi Pasar.
§ Sistem
Ekonomi Terpimpin / Terpusat.
§ Sistem
Ekonomi Campuran.
Sistem
Ekonomi Pasar:
Keputusan untuk menetapkan produk yang dibuat, berapa banyak, dan bagaimana
mendistribusikannya ditetapkan oleh pasar itu sendiri. Jadi mekanisme pasar,
penawaran, dan permintaan terhadap setiap hal yang diperdagangkan tergantung
pada kebutuhan masing-masing pihak yang melakukan transaksi.
Sistem Ekonomi
Terpimpin/Terpusat: Segala
sesuatu yang diproduksi, baik jumlah maupun kualitasnya, serta distribusinya
diatur oleh pemerintah pusat.
Sistem
Ekonomi Campuran:
Pemerintah ikut campur dalam pengaturan beberapa
hal- berfungsi sbg regulator, memastikan para pelaku ekonomi berperilaku
sehat, bersaing dengan baik, sehingga faktor produksi dimanfaatkan seoptimum
dan seproduktif mungkin.
2.4 Peran Pemerintah
Kenapa Peran Pemerintah
Diperlukan? Karena terjadinya Kegagalan Ekonomi Pasar:
§ Inefisiensi : monopoli,
eksternalitas (side effect), barang publik.
§ Ketidakadilan : ketidak
adilan yang tidak dapat diterima menyangkut pendapatan dan kekayaan.
§ Masalah
makroekonomi :
siklus bisnis (inflasi dan
pengangguran), pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Untuk menanggulangi masalah
tersebut pemerintah berkewajiban:
a. Mengurangi Inefisiensi
§ Pemerintah
berkepentingan untuk membuat undang-undang anti monopoli di
Indonesia ada KPPU
§ menetapkan
berbagai perundangan, misal berkaitan dengan polusi, pencemaran lingkungan,
fasilitas kesehatan masyarakat, dsb.
§ Peran
pemerintah juga sangat diperlukan; bisa dengan cara subsidi kepada produsen
atau konsumen
§ Pemerintah
dituntut aktif untuk mengupayakan bukan saja pertumbuhan ekonomi yang tinggi
juga pemerataannya.
c. Solusi Masalah makroekonomi
§ Pemerintah
dituntut secara aktif turun tangan pada saat ekonomi mengalami stagnasi, bahkan depresi, turun tangan sebagai pelaku ekonomi, bila sudah normal kembali
sebagai regulator.
§ Pemerintah
dapat menggunakan kebijakan fiskal (pajak, dan pembelanjaannya), serta kebijakan moneter (suku bunga
dan syarat-syarat kredit).
Peran nyata pemerintah dalam
perekonomian
§ Menyediakan
sarana/prasarana yang tidak dapat dilakukan oleh swasta (mis: aparat keamanan)
§ Side
effect, meminimalkan hal-hal buruk dan memaksimalkan yang baik.
§ Memberikan
pedoman/arahan (wajib belajar, KB, obat terlarang, dll)
§ Menolong
yang lemah dan miskin
§ Pemerintahan
yang stabil
§ Kondisi
Pemerintahan yang stabil:
§ Hanya
dapat dicapai bila kondisi ekonomi juga stabil/membaik; tetapi yang lebih
penting adalah kalau adil.
§ Tingkat
pengangguran minimum (lapangan pekerjaan terpenuhi)
§ Kebutuhan
masyarakat terpenuhi, didorong agar tidak hedonisme
§ Inflasi
rendah (dibawah 5%/tahun)
2.5 Sumber Penerimaan
Negara
Sumber Penerimaan
Negara terdiri dari Pajak dan Bukan Pajak
§ Penerimaan Pajak:
- Pajak
dalam negeri
- Pajak
perdagangan internasional
§ Penerimaan
negara bukan pajak:
- Penerimaan
sumber daya alam
- Bagian
laba BUMN
- Penerimaan
negara bukan pajak lainnya
Pajak
dalam negeri:
° Pajak
Penghasilan (PPh)
° Pajak
pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak penjualan atas barang mewah
(PPN/PPnBM)
° Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
° Cukai
, dan Pajak lainnya.
Pajak
Perdagangan Internasional:
° Bea
masuk
° Pajak/pungutan
ekspor
Penerimaan Sumber Daya Alam
° Minyak
bumi
° Gas alam
° Pertambangan umum
° Kehutanan
dan perikanan
Penerimaan
negara bukan pajak:
° Pendapatan
penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan peradilan, pendidikan, dan lain-lain
Beberapa prinsip dasar
pajak
§ Netralitas (obyektivitas)
§ Nonnetralitas
§ Simplicity (sederhana)
§ Equity (keadilan)
Netralitas
(obyektivitas)
misalnya perhitungan pajak STNK berdasarkan CC dan tahun pembuatan, bukan atas
warna atau merek.
Nonnetralitas
untuk
mengarahkan hal-hal yang baik, misalnya pajak tinggi untuk industri berpolutan
tinggi, pajak rokok tinggi, agar keinginan merokok turun.
Simplicity
(sederhana),
cara perhitungan, kolom pengisian pajak, hendaknya mudah dan jelas
Equity
(keadilan),
untuk pemerataan, fasilitas umum, yang dapat dinikmati bersama-sama
Contoh pajak
•
PBB, Pajak
Bumi dan Bangunan
•
PPH, Pajak
Penghasilan, Badan dan Perorangan
•
PKB, Pajak
Kendaraan Bermotor
•
PPN, Pajak
Pertambahan Nilai, (di Restoran)
•
Pajak Pembeli
dan Penjual untuk jual beli tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar